Pages

Monday, October 26, 2015

Klorofil (Zat Hijau Daun) dalam Al-Qur’an (22/07/2011)



Proses fotosintesis pada tumbuhan merupakan proses pembentukan bahan organik dari bahan anorganik dengan bantuan cahaya matahari.
6CO2 + 6 H2O cahaya matahari C6H12O6 + 6O2
dimana untuk melakukan proses tersebut diperlukan peran klorofil. Klorofil terdiri dari ikatan zat-zat karbon (C), hydrogen (H), nitrogen (N) dan magnesium (Mg). Aktivitas utama klorofil adalah menjelmakan zat organik dari zat-zat anorganik sederhana dengan bantuan sinar matahari.
Klorofil dikenal sehari-hari sebagai zat hijau daun. Selain berfungsi dalam fotosintesis, klorofil dapat langsung digunakan manusia untuk pencegahan dan pengobatan kanker, sebagai antibiotik, penurun berat badan dan obat luar.
Klorofil sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu Chloros artinya hijau dan Phyllos artinya daun. Penamaan seperti ini seolah-olah mengatakan bahwa klorofil hanya terdapat pada daun. Oleh karena itu, istilah klorofil tidak tepat untuk digunakan. Al-qur’an mempunyai istilah sendiri untuk menyebutkan klorofil.
Dalam Surat Yasin ayat 80, Allah berfirman :
قدون تو منه نتم أ ذآ فإ را نا لأخضر ا لشجر ا من لكم جعل ي الذ أ
Artinya : “yaitu Tuhan yang menjadikan untukmu api dari kayu yang hijau, maka tiba-tiba kamu nyalakan (api) dari kayu itu.”
dari ayat tersebut terdapat istilah, al-syajar al-akhdhar (pohon yang hijau) yang justru lebih tepat dari istilah klorofil (hijau daun), karena zat-zat tersebut bukan hanya terdapat pada daun saja, namun di semua bagian pohon yang hijau, seperti dahan dan ranting.
Dijelaskan pula bahwa klorofil mengubah tenaga radiasi matahari menjadi tenaga kimiawi melalui proses fotosintesis atau dengan kata lain menyimpan tenaga matahari dalam tumbuh-tumbuhan berupa makanan dan bahan bakar yang nantinya akan muncul sebagai api atau tenaga kalori sewaktu terjadi pembakaran. Proses ini disebut respirasi atau menurut istilah Al-Quran diayat tersebut : "....(tanpa campur tangan dari kamu) maka kamu (dapat) menyalakan (api) darinya (kayu hijau itu)".
Disaat Al-Qur’an telah mengisyaratkan proses fotosintesis pada abad ke-7 M. Proses fotosintesis baru ditemukan oleh sarjana Belanda J. Ingenhousz, pada akhir abad ke-18 M. Maha Benar Allah dengan segala firman-Nya.

No comments:

Post a Comment